Hard News
Trans Studio Bandung akhirnya mengkonfirmasi
adanya insiden kebakaran yang kabarnya terjadi di kawasan tersebut.
Anggia Elgana, salah satu staff kawasan terpadu
Trans Studio Bandung, mengatakan telah terjadi minor insiden berupa timbulnya
api di Amphitheatre Trans Studio Bandung pada Selasa (14/10/2014) pukul 14.30.
Api tersebut telah berhasil dipadamkan oleh tim
safety TSB sekitar 15 menit setelah kejadian. Tidak ada korban jiwa dalam insiden
tersebut.
“Proses evakuasi seluruh pengunjung berjalan
lancar tanpa hambatan. Demi keamanan pengunjung, saat ini tim Safety TSB sedang
melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait keamanan seluruh area theme park,”
ujarnya kepada Bisnis.
Kawasan terpadu Trans Studio Bandung tetap
beroperasi seperti biasa untuk mall dan juga hotelnya. (bandung.bisnis.com
)
Sumber:
infobandung.co.id
Soft News
Kampanye
merupakan sebuah upaya yang terorganisir para pelaku elit politik yang
tergabung dalam partai politik dalam meraih suara para pemilih untuk
memilihnya.
Suksesnya kampanye tersebut terlihat dari banyaknya simpatisan yang hadir dan meramaikan lokasi kampanye tersebut. Terbukti, Gelora Bung Karno (GBK) padat dengan lebih dari 2000 orang simpatisan Partai Keadilan Sejahtera minggu (16/3). yang membawa kemeriahan tersendiri bagi para pelaku elit politik yang dalam konteks ini disebut calon legislatif.
Disisi lain, Keramaian tersebut dimanfaatkan para pemulung setelah acara selesai, untuk mencari rejeki mereka dengan mengambil barang-barang bekas yang masih dapat dijual sisa kampanye. Barang-barang tersebut seperti botol air mineral serta kaleng-kaleng minuman.
Sutiri (45) perempuan paruh baya yang bekerja sebagai pemulung setiap harinya sebelum masa kampanye hanya mendapatkan Rp.50,000 kini mendulang sukses dengan pendapatan sehari sebanyak Rp.200,000. “biasanya kalau hari pertama kampanye seperti ini, saya mendapatkan 4 kali lipat uang” kata sutiri,minggu (16/3), sambil mengais sampah botol air mineral bekas yang berserakan di area depan sektor 22 Gelora Bung Karno Jakarta.
Sutiri yang saat itu ditemani oleh suaminya Karyo (48) mencari barang-barang bekas menuturkan bahwa sejak pemilu tahun 2009 lalu, dia beserta sang suami sudah mencari barang-barang bekas sisa kampanye di Gelora Bung Karno tersebut. Pasangan suami-istri yang berkampung halaman di Kebumen, Jawa Tengah ini mengaku tidak hanya barang-barang bekas yang mereka temukan selepas kampanye selesai, pada tahun 2009 lalu, hampir setiap harinya, karyo menemukan uang dengan beraneka jumlah tergeletak di antara tumpukan sampah plastik minuman.
Bayangkan, apabila setiap hari selama masa kampanye mereka selalu mendapatkan penghasilan empat kali lipat dari biasanya memungut sampah dan menemukan uang tergeletak , berapa banyak jumlah uang yang mereka dapatkan seusai kampanye ?
Suksesnya kampanye tersebut terlihat dari banyaknya simpatisan yang hadir dan meramaikan lokasi kampanye tersebut. Terbukti, Gelora Bung Karno (GBK) padat dengan lebih dari 2000 orang simpatisan Partai Keadilan Sejahtera minggu (16/3). yang membawa kemeriahan tersendiri bagi para pelaku elit politik yang dalam konteks ini disebut calon legislatif.
Disisi lain, Keramaian tersebut dimanfaatkan para pemulung setelah acara selesai, untuk mencari rejeki mereka dengan mengambil barang-barang bekas yang masih dapat dijual sisa kampanye. Barang-barang tersebut seperti botol air mineral serta kaleng-kaleng minuman.
Sutiri (45) perempuan paruh baya yang bekerja sebagai pemulung setiap harinya sebelum masa kampanye hanya mendapatkan Rp.50,000 kini mendulang sukses dengan pendapatan sehari sebanyak Rp.200,000. “biasanya kalau hari pertama kampanye seperti ini, saya mendapatkan 4 kali lipat uang” kata sutiri,minggu (16/3), sambil mengais sampah botol air mineral bekas yang berserakan di area depan sektor 22 Gelora Bung Karno Jakarta.
Sutiri yang saat itu ditemani oleh suaminya Karyo (48) mencari barang-barang bekas menuturkan bahwa sejak pemilu tahun 2009 lalu, dia beserta sang suami sudah mencari barang-barang bekas sisa kampanye di Gelora Bung Karno tersebut. Pasangan suami-istri yang berkampung halaman di Kebumen, Jawa Tengah ini mengaku tidak hanya barang-barang bekas yang mereka temukan selepas kampanye selesai, pada tahun 2009 lalu, hampir setiap harinya, karyo menemukan uang dengan beraneka jumlah tergeletak di antara tumpukan sampah plastik minuman.
Bayangkan, apabila setiap hari selama masa kampanye mereka selalu mendapatkan penghasilan empat kali lipat dari biasanya memungut sampah dan menemukan uang tergeletak , berapa banyak jumlah uang yang mereka dapatkan seusai kampanye ?
Feature
Meraih Rezeki dari Angkringan
Wajahnya selalu tampak gembira, tak pernah ia
terlihat perasaan sedih. Senyum, ramah dan wajah riang selalu ia
perlihatkan kepada semua orang. Tak pernah ia meminta belas kasihan kepada
orang lain. Hari-harinya ia jalani dengan penuh semangat. Tak pernah ia
mengeluh apalagi berputus asa. Ia selalu menjalankan pekerjaannya dengan
sungguh-sungguh, meskipun banyak orang mengatakan pekerjaan itu sangat rendah.
Bagi ia apapun pekerjaannya, harus selalu dijalankan dengan sebaik mungkin.
Sumarmi adalah seorang ibu berumur
50 tahun dengan mempunyai 1 putrinya karena suami Sumarmi merantau ke Ibukota.
Kehidupan Sumarni yang sederhana membuat Sumarni bisa menikmati hidup dengan
anaknya. Hidup dengan anakya yang belum bekerja bagi Sumarmi tidak menjadi
masalah.
Ya inilah sekilas sosok Sumarmi yang bekerja menjadi
penjual makanan di angkringan yang letaknya sebelah selatan perpustakaan kampus
UST.
Sumarmi rela menjadi penjual makanan di angkringan
demi mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Mulai dari makanan yang dimakan
setiap harinya, hampir semuanya ditanggung oleh Sumarmi dan anak perempuanya.
Walaupun penghasilan Sumarmi tidak menentu.
“Saya lebih baik menjadi penjual makanan di angkringan
atau penjual kelas rendah dari pada saya tidak melakukan perkerjaan sama
sekali. Saya tidak memikirkan untung rugi dagangan saya, yang penting dagangan
saya laku semuanya” ungkap Sumarni.
Sumarmi membuka angkringannya tepat pada pukul 08.00
WIB sampai pukul 15.30 WIB, “walaupun pembeli masih sepi tapi lebih baik buka
angkringan agak gasik daripada pembelinya kelaparan” ujar Sumarni sambil
sedikit ketawa.
Dari mahasiswa dan mahasiswi pun antusias dengan
adanya angkringan karena di samping Sumarni yang mudah bergaul dengan mahasiswa
juga kalau bayar bisa hutang dulu (bon) dan itu yang bisa membuat mahasiswa
makin cocok tetapi keesokan harinya tetap dibayar.
Berapapun hasil yang Sumarmi peroleh, Sumarmi tetap
mensyukurinya. Karena bekerja adalah bukan semata-mata bagaimana Sumarmi dapat
menghasilkan uang dari menjual makanan di angkringan, namun juga bagaimana Sumarmi dapat membantu orang lain sedapat Sumarmi dapat
membantu.
Press Realease
Catering, Kantong Mahasiswa Kualitas
Bintang Lima
Surabaya, 9 Mei 2014Dua orang mahasiswa UNESA dan UIN Sunan Ampel Surabaya yaitu Binti Saizatul Sholikhah dan Badik Rahmawati membuka usaha catering yang diberi nama “Lativa Catering.” Melihat kondisi mahasiswa dan pekerja kantoran yang aktif dalam kegiatan sehari-harinya, maka lativa chatering menyediakan beberapa fasilitas yang memudahkan berupa penyajian makanan yang hemat dan sehat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Usaha makanan tersebut ditujukan untuk kalangan mahasiswa dan pegawai kantoran khususnya yang tidak ada waktu memasak. Jadi, lativa catering ingin melayani dan memberi kepuasan terhadap makanan yang dikonsumsi. Seperti motto yang dipakainya yaitu “anda puas kami senang”, maka lativa catering menyajikan pesanan dengan ramah, sopan , free delivery serta makanan yang higienis merupakan tujuan pokok dari lativa catering.
Outlet lativa catering berada di ketintang gang XI nomer 19 Surabaya. Harga dari makanan pun terjangkau menyesuaikan kantong mahasiswa khususnya yaitu kisaran harga Rp 8.000,- sampai Rp 10.000,-. Sedangkan untuk warga kantoran juga sama. Menu yang ditawarkan ada ayam, sayur, lauk pauk berupa tahu naget ataupun jenis lainnya. Menu juga sesuai selera konsumen. Bisa dipesan satu hari sebelumnya apabila menu ditentukan oleh konsumen. Lativa catering juga menyediakan paket makanan mulai harian, mingguan dan bulanan.
Lativa catering buka mulai hari senin-jumat, jam 05.00 s.d. 17.00, namun juga melayani via online di Facebook “Lativa Catering”, twitter @lativacatering serta di group BBM lativa catering (328C7B31).
Alamat Lativa Catering: Ketintang gang XI nomer 19 Surabaya, Indonesia.
Contact person:
Badik (085746503235)
Binti (085755279355)
sumber: http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2014/05/09/contoh-press-release-655277.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar